Minggu, 06 Mei 2018

Ringkasan kelas kunjungan dari para Scientis


Ringkasan kelas kunjungan dari para Scientis
Ditulis oleh MARCEL TOMIKRIS - 00000010811


            Hari itu tepat pada hari Rabu, terdapat kelas pengganti mata kuliah. Kelas tersebut bisa dibilang tidak biasa, karena UMN mendatangkan para ahli scientis, para ahli itu terdiri dari dua orang. Seorang merupakan ahli NASA yaitu prof. Thomas Djamaluddin dan satunya lagi merupakan seorang pengamat obat-obatan Vanny Narita, PHD, konon katanya pengamatannya kini sedang berfokus pada antibiotic yang ternyata lama kelamaan menurutnya tidak akan lagi berpengaruh pada kesehatan kita. Antibiotic nantinya akan dinilai sia-sia jika diberikan pada seorang yang sakit karena sifat dari penyakit yang katanya semakin berkembang dan semakin kuat.
            Kelas kunjungan dimulai, beberapa kursi masih terlihat kosong. Waktu demi waktu, untuk mempersingkatnya, pak Aditya Heru yang kebetulan menjadi host pada kesempatan tersebut memulai saja diskusi agar tidak memakan waktu yang banyak ditambanh lagi terdapat beberapa anak yang harus mengikuti kelas regular. Kelas masih belum terisi penuh saat diskusi dimulai, namun seiring dengan berjalannya waktu ruangan LH yang tadinya hanya terisi seperempat saja menjadi penuh seketika tanpa menyisakan celah pada setiap barisnya.


            Yang menjadi perhatian saya adalah terdapat dua kelas dalam kelas pengganti ini, kelas kunjungan ini diikuti pula oleh satu lagi guru sains di UMN yang mengajar sains jurnalistik pada saat itu. Sepintas tidak teramat bahwa beliau adalah dosen UMN pula, sampai akhir acara ia mengucapkan terima kasih kepada para narasumber kita di hari tersebut abrulah saya menyadari bahwa terdapat satu dosen lagi di bawah sana yang menjadi pengamat diskusi kami pada hari itu.
           
         Diskusi terlihat menyenangkan dimulai dengan keterangan dari prof. Thomas mengenai organisasi LAPAN miliknya, dia memaparkan apa itu LAPAN yang sifatnya sama dengan NASA, ungkapnya. Menurutnya LAPAN memiliki empat kompetensi diantaranya sains antariksa dan sains mengenai atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, penginderaan jauh dan ada satu poin lagi menurutnya.
            Bagaimana sebuah LAPAN terbentuk konon katanya pada tahun 2000 mereka para anggota LAPAN dikirim ke GERMAN untuk belajar. Dari sana mulailah diberdirikan komunitas bernama LAPAN tersebut. Dari sana mereka menghasilkan karya yang luar biasa, mereka berkata bahwa awal karirnya adalah terbentuknya sebuah satelit baru bagi INDONESIA yang diberi nama LAPANA1. Dengan bantuan ilmu yang didapatkan ilmu tersebut kemudian dibawa pulang ke INDONESIA dan dibagikan bagi para pencinta teknologi dan sains.
            Nampakanya tidak cukup disana, LAPAN kembali mengembangkan inovasi dari sebuah satelit dasar ucapnya. Satelit tersebut akhirnya menjadi satelit kedua yang diberi nama LAPANa2.  Entah beberapa kendala terjadi satelit tersebut telah siap pada tahun 2012 namun baru bisa diluncurkan pada akhir 2015. Tetap tidak mau kalah LAPAN menciptakan satelit ketiganya LAPANa3 yang katanya bisa menerima pesan hingga dua koma sembilan juta pesan dalam waktu yang sama.
            Lepas dari sekedar sebuah satelit, LAPAN tidak berhenti berinovasi. LAPAN menciptakan pesawat pada 16 Agustus 2017. Membuat sebuah roket yang akhirnya digunakan dalam pertahanan di INDONESIA. Menjejakkan ke langkah yang lebih luas bahkan LAPAN membuat alat untuk pemantauan padi. Serta aplikasi SADEWA yang merupakan aplikasi perkiraan cuaca. Puncaknya diceritakan bahwa LAPAN menciptakan SANTANU berupa sebuah radar yang nantinya bila digunakan dalam skala yang besar mampu mengehemat pengeluaran negara yang diklaim sebesar lima puluh persen dari pengeluaran yang semestinya. Dan diharapkan pada 2020 alat tersebut akan siap digunakan.
           
             Nampaknya tidak ingin kalah. Vanny Narita ingin membicarakan siapa dirinya, dia menganggap dirinya bukan apa-apa. Menjadi seorang pengamat sains dimulai dengan mengamati sebuah lalat buah. Dan jamur pada sebuah roti. Dengan jejak penelitian terakhir pada antibiotic resistance yang ada di lingkungan.
            Dalam beberapa tahun beliau mengaku berhasil membuat paten baru jenis penyakit hepatitis B yang digunakan oleh BIOMFARMA dan DENGGI yang akhirnya paten tersebut dugunakan oleh KIMIA FARMA dan NTT.
            Dia memutuskan dirinya menjadi seorang peneliti independent dan tertarik pada antibiotic resistance karena dia menganggap banyak dari antibiotik tersebut tidak ada gunanya lagi digunakan pada masa kini. Dikatakan bahwa antibiotik tidak dapat lagi mengalahkan penyakit yang dia sebut dengan SUPER BOMB. Beberapa kali penelitiannya menyatakan adanya polusi yang terjadi pada antibiotik teresebut, dan berusaha mencari cara agar pemerintahan mengetahui hal tersebut sekiranya berkehendak untuk memproses lebih lanjut.
            Hal tersebut adalah hal yang cukup ironis, dimana negara asing yang disebutkan yaitu AMERIKA malah membiayai penelitiannya tersebut bukannya mendapatkan dukungan dari negara sendiri. Bergabung dalam Global Young Academis yang konon katnaya dipilih dengan sangat selektif. Organisasi tersebut nantinya akan memberikan masukan kepada PBB dan UNESCO. Pengalaman besar lainnya adalah memberikan masukan pada pemerintah mengenai sains dan teknologi. Dan sempat membuat sebuah buku bernama APAKAH INDONESIA ITU? Ditutup dengan quotes yang katanya menjadi pegangannya yaitu “you don’t really understand something unless you can explain it to your grandmother”.
            Disukusi diteruskan dengan amat seru, beberapa pertanyaan berbobot disampaikan antar lain
1.      Mengapa distribusi sangat lamban yang ditunjukan pada LAPAN
2.      Siapa yang dapat dipercaya dokter atau Scientis?
3.      Kedepannya antibiotik jika tidak mempan apakan tubuh akan resistance?
4.      Apakah area berhubungan dengan alien benar-benar ada?
5.      Apakah benar mengenai harga sebuah obat?
6.      Mengapa INDONESIA tidak memiliki astronot
Dan ditutup dengan pertanyaan salah satu dosen SAINS UMN, mengenai tanggapan mereka para SCIENTIS mengenai Jurnalis dalam menulis sebuah berita sains yang disampaikan kepada public.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ringkasan kelas kunjungan dari para Scientis

Ringkasan kelas kunjungan dari para Scientis Ditulis oleh MARCEL TOMIKRIS - 00000010811             Hari itu tepat pada hari Rab...