BEFORE THE FLOODS
RATING ****
sumber: https://inhabitat.com/watch-leonardo-dicaprios-riveting-new-documentary-before-the-flood-for-free-this-week/
SINOPSIS
Before the flood
merupakan sebuah karya jurnalistik ciptaan National Geographic yang
menceritakan mengenai proses sebelum tenggelamnya sebuah negara. Film ini
menceritakan mengenai dampak dari Global Warming yang lama-kelamaan dampaknya
bahkan akan menenggelamkan negara bagian. Awalnya semua negara bersatu untuk
menanggulangi hal tersebut sampai akhirnya ada beberapa negara yang keluar dari
perjanjian untuk mencegah Global Warming karena terdapat kepentingan di
dalamnya, salah satunya US yaitu dikepalai oleh Donald Trump. Dalam film ini
pemeran utama yang diceritakan sebagai duta perdamaian dunia PBB di bidang
iklim, Leonardo De Caprio akhirnya harus menjelajahi sebagian besar belahan
dunia untuk mengetahui secara tepat, apa yang sebenarnya terjadi.
Saat konverensinya yang pertama, dia seakan tidak memiliki pengetahuan apa-apa mengenai dunia ini, sampai beberapa berita menyinggungnya dengan kata tanpa sedikitpun tahun latihan dalam bidang tersebut. Setelah beberapa tahun mengelilingi pelosok dunia, ia mempelajari banyak hal, mengisi bagian-bagian kosong dalam pengetahuannya dengan mengunjungi tempat demi tempat. Melihat panas yang dihasilkan, bagaimana pendapat mereka mengenai negara yang dia duduki, mendatangi langsung kutub utara dan melihat es-es mencair dan semakin tipis hingga banyak hal yang cukup dalam seperti kotoran dan sendawa sapi yang ternyata dapat menghasilkan karbon dioksida, persentasi bagian untuk bahan makanan daging disbanding satu persen untuk buah dan sayuran. Berbekal ilmu dalam beberapa tahun di hari selanjutnya dia maju kembali dalam konverensi, Leonardo menjadi sesosok yang tidak lagi menjadi olok-olokan media, mata-mata tertuju serius dengan apa yang dia ucapkan. Leonardo bersaksi bahwa kitalah yang dapat memulai untuk mengurangi pemanasan global untuk diri kita dan anak cucu kita, jika kita tidak memulainya, untuk membuat bumi ini lebih hijau, menurutnya kita juga manusia yang akan menjadi bagian dari sejarah.
Saat konverensinya yang pertama, dia seakan tidak memiliki pengetahuan apa-apa mengenai dunia ini, sampai beberapa berita menyinggungnya dengan kata tanpa sedikitpun tahun latihan dalam bidang tersebut. Setelah beberapa tahun mengelilingi pelosok dunia, ia mempelajari banyak hal, mengisi bagian-bagian kosong dalam pengetahuannya dengan mengunjungi tempat demi tempat. Melihat panas yang dihasilkan, bagaimana pendapat mereka mengenai negara yang dia duduki, mendatangi langsung kutub utara dan melihat es-es mencair dan semakin tipis hingga banyak hal yang cukup dalam seperti kotoran dan sendawa sapi yang ternyata dapat menghasilkan karbon dioksida, persentasi bagian untuk bahan makanan daging disbanding satu persen untuk buah dan sayuran. Berbekal ilmu dalam beberapa tahun di hari selanjutnya dia maju kembali dalam konverensi, Leonardo menjadi sesosok yang tidak lagi menjadi olok-olokan media, mata-mata tertuju serius dengan apa yang dia ucapkan. Leonardo bersaksi bahwa kitalah yang dapat memulai untuk mengurangi pemanasan global untuk diri kita dan anak cucu kita, jika kita tidak memulainya, untuk membuat bumi ini lebih hijau, menurutnya kita juga manusia yang akan menjadi bagian dari sejarah.
Kelebihan dari film ini
-
Memiliki alur cerita yang menarik, seperti
sebuah perumpamaan dari dia sosok yang belum mengetahui apapun hingga akhinrya
dia mengelilingi dunia dan melihat banyak hal.
-
Pemain utama merupakan sosok terkenal yang bisa
membangkitkan keinginan khalayak penonton
-
Film mampu menggambarkan suasa dalam beberapa
negara, membangkitkan emosi penonton dengan gambar yang disajikan
-
Pengambilan gambar yang baik, banyak gambar
beauty shot yang menarik pemandangan mata
-
Berani menentang secara terang-terangan hal yang
menurutnya salah seperti pernyataan Donald Trump yang bahkan dikutip dalam
video tersebut
-
Penampilan banyak sekali pengamat berpengalaman
yang memperkuat data
-
Pemenggalan cerita diselingi dengan sosok yang
menghampiri tempat kejadian untuk memperkuat bukti dari apa yang dia dengar
-
Gambar didominasi oleh gambar yang steady, mata
merasa nyaman saat menonton
-
Beberapa kata yang kurang jelas dijelaskan dalam
subtitle yang sangat membantu, penonton bisa mendapatkan informasi bukan hanya dari
mendengar tapi juga membaca termasuk pengartian Bahasa yang tidak dalam Bahasa Inggris
seperti wawancara dengan seorang dari negara China
Kekurangan dari film ini
-
Informasi terlalu banyak rasanya kurang dapat
dicerna bila penonton hanya menonton dalam satu kali saja
-
Ada penggunaan subtitle dalam Bahasa Indonesia
yang terlalu cepat dan tidak sesuai dengan pengucapan di mulut pemain
-
Karakter penting di dalamnya cukup banyak,
penonton sulit membagi mana yang paling penting hingga ke perang tambahan
-
Beberapa adegan terasa sepi karena kurangnya
maksimalisasi sound efek
-
Ada bagian yang tidak dijelaskan seperti proses
bertemu dengan narasumber demi narasumber, semua narasumber terasa mudah untuk
ditemui, tidak seperti kenyataannya
-
Beberapa wawancara terasa membosankan karena
tidak diselingi dengan insert yang menarik, rasanya seperti mendengarkan saja
seorang berceritatapi tidak memiliki gambar kongkrit dari cerita yang
dijabarkan
-
Transisi dari tiap negara terasa ada yang dapat
diterima tapi ada beberapa yang terasa cukup cepat sehingga tidak cukup
mewakilkan
Analisis film berdasarkan
C à problem à
proses à C’
C
Karakter utama dalam film documenter
ini adalah Leonardo De Caprio yang kini menjabat sebagai duta perdamaian PBB di
bidang perubahan iklim.
Problem
Masalah yang dihadapi adalah sang
tokoh merupakan seorang yang minim perbekalan mengenai hal yang berbau ilmu
pengetahuan dan sebelumnya tidak pernah menjabat sebagai seorang dalam peran
yang menyerupai jabatannya sekarang. Publik memiliki rasa kuatir akan jabatan
yang diembannya sekarang, bahkan media sempat mengolok-oloknya dengan “actor
from Hollywood with zero years of training”.
Proses
Mengemban jabatan yang tidak
mudah, dia memutuskan untuk mengelilingi dunia dan mencoba memahami global
warming sendiri seperti apa. Menjelajah semua plosok, mempelajari budaya dan Bahasa
yang berlaku di dalamnya, menambah pengetahuan baru seperti kotoran dan sendawa
sapi yang ternyata bisa menghasilkan karbondioksida pula, tingginya daerah
untuk konsumsi daging dan hanya sepersen untuk makanan berupa buah dan sayur. Melihat
langsung es yang semakin mencair di kutub utara. Mendengar pendapat negara lain
mengenai negara mereka, bahkan sampai berdebat di dalamnya, menambah ilmu dan
menjadi tahu dalam beberaoa tahun.
C’
Apa yang kemudian dihasilkan,
akhirnya Leonardo De Caprio saat kembali dalam konverensi setelah mempelajari
dan memahami dari tempat-tempat yang dia kunjungi, Leonardo menjadi seorang
yang berbeda. Pernyataannya begitu tegas dan yakin, penonton terlihat serius
memperhatikan apa yang dia ucapkan dan memberikan statement mengenai keharusan
kita untuk memulai menghentikan Global Warming sebagai penutup film secara
lantang, “you’re the last best hope of earth, we ask you to protected, or we
and all of the things we cherish are history”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar