Pada dasarnya
buku ini mengajarkan mengenai ilmu pengetahuan yang dianggap menggembarkan
jalan kehidupan manusia. Banyak haldi dalamnya baik ataupun buruk. Sains dalam
buku ini mengatakan mengenai sebuah realitas dan menyuguhkan para pembuat
konsep pada abad ke-20 tersebut.
Buku ini
mengharapkan agar pada saat akhir dari membaca para pembaca mampu mengenal
sains yang apa adanya, memahami kekuatan dan ketebatasannya dan dapat mengajukan
pertanyaan para praktisi mengenai kualitasny ikmu tersebut secara yakin.
Penulis
mengatakan bahwa awal dari sains sendiri adalah kaingintahuan seseorang dengan
demikian dia akan mengumpulkan informasi yang dirasa cukup membuatnya yakin.
Kecerdasakan akan indentifikasi itu yang kemudian dapat menghasilkan sebuah
fakta dari ilmu yang terungkap secara lebih jujur.
Berbeda dasar
dengan pengetahuan yang merupakan sebuah kepercayaan. Dan membuatnya yakin
adalah cara untuk mengetahui lebih dekat pengetahuan tersebut. Penulis
menyertakan angka 13 yang dipercaya sebagai angka buruk.
Agama yang
merupakan sebuah penerimaan fakta dan pernyataan tidak bisa didemonstrasikan
sebagai contoh yang mengenai keberadaan Tuhan. Meskipun begitu agama telah
dipercaya dalam membentuk sejarah umat manusia.
Pengetahuan umum
yang didasari pada kebiasaan dan turun-temurun dari orang-orang yang berasal
dari dekat kita yang kemudian melibatkan beberapa yang disebut dengan takhayul
dan dipercaya para ilmuan juga lahir dari pada pengetahuan umum tersebut namun
sekarang telah melampauinya.
Ada pula yang
disebut pengetahuan sistematis yang didapat bukan dari sebuah pertanyaan
melainkan sebuah hasil galian yang merupakan argument-argumen. Dengan tujuan
menciptakan,membayangkan dan menemukan yang tidak kita ketahui ang bergantung
pada tradisi dan tidak monton pada sebuah objek saja. Ini bertujuan mematahkan
kedangkalan pengetahuan dan terus memeriksa pendekatannya bergantung pada
menganalisa dan menciptakan.
Ilmuan-ilmuan
tersebut kemudian membuat justifikasi yang masuk akal dengan pendekatan ilmiah
yang sempurna berupa demonstrasi yang merupakan argument yang sifatnya jelas
dan padat.
ILMU PENGETAHUAN MODERN
Dimulai
dengan kearguan sistematis Robert K. Merton seorang sosiolog Amerika,munculah
pengetahuan modern pada abad ke-17 yang berdasarkan pada fakta yang diamati.
Mencocokkan fakta melawan kenyataan melalui eksperimen mengapa sains
membutuhkan sebuah laboratorium dalam penelitiannya. Dengan instrument yang
dapat diandalkan maka bukti dapat membantah sebuah hipotesis yang dapat menjadi
sebuah ilmu evaluasi.
JURNALISME SAINS
Karya jurnalis ditentukan oleh pengamatan
sebuah fakta. Yang kemudian fakta tersebut harus memnuhi kriteria tertentu
sesuai standarisasi seorang jurnalis. Ada perbedaannya dengan ilmu komunikasi
yang sifatnya lebih berfariasi. Seorang jurnalisme sains membantu masyarakat
untuk mengambilkeuntungan dari sebuah ilmu sains. Tugasnya mempertanyakan
relevansi, kepentingan dan kegunaan dalam ilmu tersebut. Jurnalisme sains bukan
merupakan halyang emeh temeh melainkan membutuhkan bakar, keterbukaan,
kreativitas,imajinasi, daya tarik dengan kenyataan, ambisi dan kerendahan hati.
Kontruktivisme
sosiologis berpendapat bahwa sains merupakan produk murni masyarakat dan menyimpulkan
bahwa masyarakat yang menentukan sebagian besar keyakinan ilmuan. Wartwawan dan
ilmuan tidak menggunakan informasi dengan cara yang sama. Ilmuan melihat
sesuatu dengan spesifik dari intensitas kecil hingga besar, sedangkan seorang
wartawan melemparkan jaringnya selebar mungkin untuk menyampaikan ceritanya
dengan lebih luas. Untuk memastikan tidak menyesatkan penontonnya, kadan
gjurnalis membawa berita ke ranah lebih luas dengan pengamatan seorang ahli.
Tentunya
seorang jurnalis sains apda umumnya merupakan pengagum sains, tapi dengan
pengembangannya meragukan sebuah pemberitaan maupun doktrin yang telah dibuat
merupakan sebuah kewajiban agar para penikmat sains tersebut tidak menjadi
korban dari sebuah penipuan sains tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar